Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan).
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan
hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan
kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta
dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
KristenKata "Iman" dan kata kerja yang bersangkutannya, yaitu "Percaya"/"Believe" sering menjadi kata-kata utama yang sering meuncul dalam ayat alkitab. Iman sendiri jika dilihat dari bahasa Ibrani, iman berasal usul dari kata "HA-Emin" yang berarti dan bermakna "Mengamini". Didalam dan berdasarkan ayat di Alkitab (Ibrani 11:1), Iman adalah dasar dari segala sesuatu dan bukti dari yang ada. Iman dalam perjanjian lama juga berkesinambungan dengan sikap yang benar baik dlam sikap dan hati menghadap Tuhan.
Contoh iman yang bisa kita jadikan sebagai teladan adalah Imannya Abraham, ia hanya disuruh dan diamanatkan oleh Tuhan untuk pergi ke suatu tempat entah berantah, dan dengan berbekal janji Tuhan, ia berangkat dengan imannya. Disini kita bisa melihat bahwa Iman Kristen yang sejati bukan hanya mengamini dan mengimani sesuatu yang masih menjadi keraguannya, tetapi suatu kepercayaan yang diimbangi dengan tujuan yang pasti dan nyata, bukan sekedar embel-embel saja tapi harus dipraktekkan, bukan hanya dimulut, tetapi hati juga harus mencerminkan Iman Kristen.Kata "iman" dan kata kerjanya "percaya" sering muncul dalam Alkitab, dan memang merupakan istilah penting yang menggambarkan hubungan antara umat atau seseorang dengan Allah. Di bawah ini akan ditinjau secara singkat makna istilah itu dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru. Kata "iman" yang dipakai dalam Perjanjian Baru merupakan terjemahan dari kata Yunani πίστις (pistis), sedangkan kata kerjanya "percaya" adalah terjemahan dari kata πιστεύω (pisteuoo). Kata-kata ini sudah dipakai dalam Septuaginta, Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama) dalam bahasa Yunani, sebagai terjemahan kata Ibrani ¤m' (aman), yang berarti keadaan yang benar dan dapat dipercayai/diandalkan. Kata ini dan kata-kata sekelompoknya dalam Alkitab Ibrani sering digunakan untuk menyatakan rasa percaya kepada Allah dan percaya kepada firman-Nya. Percaya kepada Allah mencakup arti percaya bahwa Ia benar dan dapat diandalkan, mempercayakan diri kepada-Nya, dan taat serta setia kepada-Nya. Percaya pada firman-Nya berarti percaya dan menerima apa yang sudah difirmankan-Nya itu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa istilah iman dan percaya dalam Alkitab sering mengandung komponen-komponen makna sebagai berikut:
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
KristenKata "Iman" dan kata kerja yang bersangkutannya, yaitu "Percaya"/"Believe" sering menjadi kata-kata utama yang sering meuncul dalam ayat alkitab. Iman sendiri jika dilihat dari bahasa Ibrani, iman berasal usul dari kata "HA-Emin" yang berarti dan bermakna "Mengamini". Didalam dan berdasarkan ayat di Alkitab (Ibrani 11:1), Iman adalah dasar dari segala sesuatu dan bukti dari yang ada. Iman dalam perjanjian lama juga berkesinambungan dengan sikap yang benar baik dlam sikap dan hati menghadap Tuhan.
Contoh iman yang bisa kita jadikan sebagai teladan adalah Imannya Abraham, ia hanya disuruh dan diamanatkan oleh Tuhan untuk pergi ke suatu tempat entah berantah, dan dengan berbekal janji Tuhan, ia berangkat dengan imannya. Disini kita bisa melihat bahwa Iman Kristen yang sejati bukan hanya mengamini dan mengimani sesuatu yang masih menjadi keraguannya, tetapi suatu kepercayaan yang diimbangi dengan tujuan yang pasti dan nyata, bukan sekedar embel-embel saja tapi harus dipraktekkan, bukan hanya dimulut, tetapi hati juga harus mencerminkan Iman Kristen.Kata "iman" dan kata kerjanya "percaya" sering muncul dalam Alkitab, dan memang merupakan istilah penting yang menggambarkan hubungan antara umat atau seseorang dengan Allah. Di bawah ini akan ditinjau secara singkat makna istilah itu dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru. Kata "iman" yang dipakai dalam Perjanjian Baru merupakan terjemahan dari kata Yunani πίστις (pistis), sedangkan kata kerjanya "percaya" adalah terjemahan dari kata πιστεύω (pisteuoo). Kata-kata ini sudah dipakai dalam Septuaginta, Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama) dalam bahasa Yunani, sebagai terjemahan kata Ibrani ¤m' (aman), yang berarti keadaan yang benar dan dapat dipercayai/diandalkan. Kata ini dan kata-kata sekelompoknya dalam Alkitab Ibrani sering digunakan untuk menyatakan rasa percaya kepada Allah dan percaya kepada firman-Nya. Percaya kepada Allah mencakup arti percaya bahwa Ia benar dan dapat diandalkan, mempercayakan diri kepada-Nya, dan taat serta setia kepada-Nya. Percaya pada firman-Nya berarti percaya dan menerima apa yang sudah difirmankan-Nya itu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa istilah iman dan percaya dalam Alkitab sering mengandung komponen-komponen makna sebagai berikut:
- percaya dan menerima bahwa sesuatu itu benar,
- mengandalkan/mempercayakan diri
- setia, dan
- taat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN TANGGAPAN