Muhammad Rasulullah SAW
Nabi Terakhir
(Nabi terakhir yang dinubuatkan oleh semua utusan Allah)
Oleh : Armansyah
http://www.geocities.com/pentagon/quarters/1246
Allah menciptakan
langit dan segala isinya adalah untuk kebahagiaan manusia
sebagai makhluk termulia dan terbaik yang pernah ada. Untuk
manusia juga telah diberikan banyak sekali utusan-utusan Allah
sebagai penuntun hidup mereka kearah yang lebih baik dalam
setiap jamannya. Baik berupa seorang Nabi, seorang Rasul atau
juga keduanya.
Rasul Allah, Muhammad Saw
Al-Amin merupakan Nabi terakhir yang diutus oleh Allah untuk
manusia, sebagaimana yang termaktub didalam AlQur'an surah Al-Ahzaab
ayat 40 :
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(QS. 33:40)
Bahkan Bible alias Alkitab pun ada
mengisyaratkan mengenai hal ini.
Dari ayat St. John 16:7;
Dari ayat St. John 16:7;
"Nevertheless I tell you the truth; It
is expedient for you that I go away : for if I go not away,
the Comforter will not come unto you; but if I depart, I will
send him unto you."
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia :
"Walaupun demikian aku terangkan kepada
kalian mengenai kebenaran itu, adalah baik untuk kalian jika
aku pergi: karena jika aku tiada pergi, Juru Selamat itu tidak
akan datang kepadamu; tetapi jika aku pergi, aku akan
mengutusnya untuk kalian."
(Johanes 16:7)
(Johanes 16:7)
Dari ayat St. John 16:13 ;
"Howbeit when he, the Spirit of truth, is
come, he will guide you into all truth: for he shall not speak
of himself, but whatsoever he shall hear, that shall he speak;
and he will show you things to come."
Terjemahan dalam Bahasa
Indonesia :
"Betapapun ketika dia, jiwa kebenaran
itu datang, dia akan memimpin kamu kedalam semua kebenaran:
karena dia tidak akan bicara menurut kehendaknya sendiri,
melainkan apa saja yang didengarnya, itulah yang akan dia
katakan; dan dia akan memperlihatkan benda-benda mendatang."
(Johanes 16:13)
(Johanes 16:13)
Dari ayat St. John 14:16;
"And I pray the
father, and
He shall give you another Comforter,
that he may abide with you forever."
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia :
"Dan aku berdoa kepada Bapak, dan Dia
akan memberi kepada kalian Juru Selamat yang lain, supaya dia
bisa tinggal dengan kamu selamanya."
(Johanes 14:16)
(Johanes 14:16)
Terlepas dari persoalan istilah "father"
atau "Bapak" yang dipakai dalam ayat St. John diatas ini, maka
nyatalah bahwa Jesus juga menamakan dirinya Comforter yang
setelah ia pergi akan lahir Comforter yang lainnya sebagaimana
dimaksud pada St. John 16:7. Dan ajaran Comforter yang lain
ini akan tinggal selamanya dimasyarakat, dan Comforter ini
tidak lain adalah Nabi Muhammad Saw yang datang setelah Nabi
Isa as.
Kiranya dengan St. John 14:16 ini dapatlah
diperbaiki keterangan St. John 16:7 tentang siapa yang
mengutus Muhammad sebagai Comforter itu. Yang mengutusnya
adalah Allah yang kepada-Nya juga Jesus berdoa, jadi bukan
Jesus itu sendiri yang mengutus.
Pernyataan Jesus yang termuat pada St. John
14:16 dan 16:7 amat bersesuaian dengan maksud ayat AlQur'an
surah Ash-Shaaff ayat 6:
"Hai bani Israil ! Sesungguhnya aku, utusan Allah kepadamu, membenarkan Taurat yang sudah ada sebelumku, dan memberi khabar gembira tentang seorang Rasul sesudahku, bernama Ahmad ! Tapi ketika ia datang kepada mereka membawa keterangan, Mereka berkata, "Ini satu sihir yang nyata !". (QS. 61:6)
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama,
ada dua nama Nabi yang termasyur, yakni Ahmad dan Muhammad.
Kedua nama ini selain disebutkan dalam Qur'an Suci, disebutkan pula dalam kitab-kitab Bukhari, Muslim, Fathul-Bari dan lain-lainnya.
Kedua nama ini selain disebutkan dalam Qur'an Suci, disebutkan pula dalam kitab-kitab Bukhari, Muslim, Fathul-Bari dan lain-lainnya.
Kedua nama ini berasal dari akar kata Hamd,
artinya puji.
Kata Ahmad artinya orang yang banyak memuji, sedangkan kata Muhammad artinya orang yang sangat terpuji.
Nama Muhammad menunjukkan sifat kebesaran, kemenangan dan kemuliaan, yakni yang lazim disebut sifat Jalali.
Sedang nama Ahmad menunjukkan sifat keindahan, keelokan dan kehalusan budi, yakni jang lazim disebut sifat Jamali.
Memang Nabi Saw bersifat Jamali seperti Nabi Isa a.s. dan bersifat Jalali seperti Nabi Musa a. s.
Kata Ahmad artinya orang yang banyak memuji, sedangkan kata Muhammad artinya orang yang sangat terpuji.
Nama Muhammad menunjukkan sifat kebesaran, kemenangan dan kemuliaan, yakni yang lazim disebut sifat Jalali.
Sedang nama Ahmad menunjukkan sifat keindahan, keelokan dan kehalusan budi, yakni jang lazim disebut sifat Jamali.
Memang Nabi Saw bersifat Jamali seperti Nabi Isa a.s. dan bersifat Jalali seperti Nabi Musa a. s.
Dari Mut'im r.a. katanya :
Rasulullah Saw bersabda : 'Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama: Aku Muhammad (yang amat dipuji), *Aku Ahmad (yang banyak memuji)*, Aku yang penghapus karena aku Allah menghapuskan kekafiran, Aku pengumpul yang dikumpulkan manusia dibawah kekuasaanku dan aku pengiring yang *TIADA KEMUDIANKU SEORANG NABIPUN*.(HR. Muslim)Dari Abu Musa Al Asy'ari r.a. katanya :
'Pernah Rasulullah Saw menerangkan nama diri beliau kepada kami dengan menyebut beberapa nama: Aku Muhammad, *Aku Ahmad*, Aku pengiring dan pengumpul, Nabi (yang menyuruh) tobat dan Nabi (yang membawa) rahmat.' (HR. Muslim)Hubunganku dengan kenabian seperti layaknya pembangunan suatu istana yang terindah yang pernah dibangun. Semuanya telah lengkap kecuali satu tempat untuk satu batu bata. Aku mengisi tempat tersebut dan sekarang sempurnalah istana itu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ahmad berarti 'yang paling banyak memuji' (aktsaru
hamdan lillahi).
Kata Ahmad ini af'al tatdhil dari 'hamida', yang menunjukkan bahwa pujian yang dipersembahkannya, dilakukannya kepada Tuhan, lebih utama dari pujian orang-orang terhadap dirinya.
Kata Ahmad ini af'al tatdhil dari 'hamida', yang menunjukkan bahwa pujian yang dipersembahkannya, dilakukannya kepada Tuhan, lebih utama dari pujian orang-orang terhadap dirinya.
Nama 'Muhammad' menunjukkan sifat kebesaran,
kemenangan dan kemuliaan, yakni yang lazim disebut sifat
Jalali. Sedang nama 'Ahmad' menunjukkan sifat keindahan,
keelokan dan kehalusan budi, yakni jang lazim disebut sifat
Jamali.
Disini letak perbedaan antara 'Ahmad' dan
'Muhammad' :
Muhammad adalah 'yang amat dipuji', artinya banyak sekali pujian yang diberikan oleh orang kepada dirinya bahkan hingga Tuhan sendiri memuji keagungan dari kepribadian beliau.
Muhammad adalah 'yang amat dipuji', artinya banyak sekali pujian yang diberikan oleh orang kepada dirinya bahkan hingga Tuhan sendiri memuji keagungan dari kepribadian beliau.
Ibnu Marduwiyah telah meriwayatkan dari
Ubay Bin Ka'ab r.a., katanya :
"Aku telah diberi, apa yang tidak diberikan kepada Nabi-nabi Allah." Bertanya Ka'ab r.a: "Apakah itu, ya Rasulullah ?" Bersabda Rasulullah Saw: "Aku telah ditolong diwaktu ketakutan, aku diberi kunci pembuka bumi, aku dinamai Ahmad. Dijadikan bagiku tanah untuk bersuci dan dijadikan umatku sebaik-baik umat."
"Aku telah diberi, apa yang tidak diberikan kepada Nabi-nabi Allah." Bertanya Ka'ab r.a: "Apakah itu, ya Rasulullah ?" Bersabda Rasulullah Saw: "Aku telah ditolong diwaktu ketakutan, aku diberi kunci pembuka bumi, aku dinamai Ahmad. Dijadikan bagiku tanah untuk bersuci dan dijadikan umatku sebaik-baik umat."
Kata 'Penolong, Penghibur' dalam Bible masa
kini adalah terjemahan dari kata Yunani (Griek) 'Paracletos'
yang asalnya adalah 'Periclutos', sedangkan kata Aramia yang
diucapkan oleh Isa Almasih adalah 'Mauhamana' yang artinya
'Yang dipuji'.
Parakletos yang menurut kamus berarti 'Pembela
perkara, pengacara', sedangkan 'Periklutos' berartikan 'Terkenal
dimana-mana'.
Parakletos dalam arti 'Pembela perkara,
pengacara, advokat' menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Saw yang
membela perkara Jesus yang kenabiannya ditolak oleh orang
Yahudi dan menuduhnya sebagai anak haram sekaligus membela
Jesus dari pengklaiman pihak Kristen Trinitasnya Paulus bahwa
Jesus adalah Anak Tuhan atau Tuhan yang menyamar dan telah
tersalibkan.
Periklutos dalam arti 'masyur kemana-mana,
terpuji dimanapun' adalah terjemahan dari kata Aramia 'Mauhamana'
yang artinya 'Yang dipuji, yang terpuji' dan dalam bahasa
Arabnya adalah Muhammad, Ahmad, Mahmud.
Song of Solomon 5:16
"His mouth is most sweet: yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem."
"His mouth is most sweet: yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem."
Ucapan "he is altogether lovely" jika
dibaca dalam bahasa Yahudi (Hebrew) sebagai "he is Mahamaddim."
Akhiran 'im' adalah merupakan bentuk jamak
untuk sebuah penghormatan, keagungan tertinggi dan kemuliaan
sebagaimana yang biasa diberikan juga kepada sifat Elohim (Tuhan),
didalam AlQur'an sifat ini juga disebutkan pada Surah 33:21
yang merefer pada diri Nabi Muhammad Saw.
Tanpa akhiran 'im' kalimat tersebut menjadi
Mahammad yang jika diterjemahkan adalah 'Yang paling banyak
memuji' atau dalam bahasa Arabnya adalah Ahmad dan dalam
bahasa inggrisnya biasa diterjemahkan dengan kalimat
'altogether lovely'.
Bahasa Yahudi memiliki banyak kesamaan
dalam beberapa hal dengan bahasa Arab.
Misalnya didalam bahasa Yahudi, kata 'Shalom' adalah sama dengan kata 'Salam' didalam bahasa Arab yang berarti 'Damai', kalimat tersebut diambil dari akar kata 'S, L dan M'.
Misalnya didalam bahasa Yahudi, kata 'Shalom' adalah sama dengan kata 'Salam' didalam bahasa Arab yang berarti 'Damai', kalimat tersebut diambil dari akar kata 'S, L dan M'.
Dalam bahasa Yahudi itu juga, kata Mahmad,
Mahamod, Himdah dan Hemed muncul dalam Perjanjian Lama yang
menurut bahasa Arabnya adalah Muhammad dan Ahmad dimana
kesemua asal katanya diambil dari akar kata 'H, M dan D' yang
merujuk kepada pengertian umum yang sama.
Bagaimana dan kenapa 'Parakletos'
diterjemahkan dalam Bible masa kini menjadi 'Penghibur (Trooster,
Comforter)' tidak seorangpun yang mengetahuinya !!!
Comforter yang berarti 'penghibur' lebih
banyak digunakan dalam Bible 'Authorised King James Version'.
Namun, perlu ditanyakan kepada umat Kristen apakah Isa Almasih berkomunikasi dalam bahasa Inggris ?
Ataukah dalam bahasa Arab sehingga dia dikatakan sebagai 'AlMu'azzi' ?
Namun, perlu ditanyakan kepada umat Kristen apakah Isa Almasih berkomunikasi dalam bahasa Inggris ?
Ataukah dalam bahasa Arab sehingga dia dikatakan sebagai 'AlMu'azzi' ?
Tentu umat Kristen akan menjawab 'Tidak !'
Karena Almasih bukan orang Arab atau Inggris, lalu apakah Almasih mengatakan 'Yamtsu Kuzizi' seperti Injil bahasa Afrika ? Jawabnya tentu tidak juga !
Karena Almasih bukan orang Arab atau Inggris, lalu apakah Almasih mengatakan 'Yamtsu Kuzizi' seperti Injil bahasa Afrika ? Jawabnya tentu tidak juga !
Dalam penamaan 'Roh Kudus', umat Kristen
telah tergelincir dalam penamaan yang tidak tepat. Kata jiwa
atau roh, gas, dan udara diterjemahkan dari bahasa Yunani 'Pneuma'.
Namun dalam kitab suci yang berbahasa Yunani, kata tersebut
tidak diterjemahkan khusus sebagai roh.
Dalam menerjemahkan kata Yunani 'Pneuma',
penyusun naskah Versi Raja James, yang juga dinamakan naskah
rujukan atau naskah Roma Katolik lebih mengutamakan penggunaan
kata 'Ghost' yang bermakna 'Hantu' atau 'Bayangan' daripada
menggunakankata 'Spirit' dengan makna 'Roh'.
Sementara itu pada versi standar yang telah
diperbaiki dan merupakan versi terbaru, telah terjadi
perubahan kata "Holy ghost" /hantu atau bayangan kudus/ dengan
kata 'Holy spirit' atau roh kudus.
But the comforter which is 'the holy spirit' whom the father will send in my name, he shall teach you all things and bring all things to your rememberance what so ever I have said unto you.
(Johanes 14:26)
Coba anda bandingkan dengan isi St. John
14.26 sebelumnya yang saya kutipkan dari The Bible, A.D. 1611,
The British and Foreign Bible Society London. Perhatikan
perbedaan penggunaan kata 'The holy spirit' dengan 'The holy
ghost' !
Jika kita amati, tidak ada penginjil dari
tingkat manapun yang berusaha membandingkan makna istilah 'Paraclete'
dalam naskah asli berbahasa Yunani dengan bayangan atau hantu
kudus /holy ghost/.
Dengan demikian, dengan mantap kita katakan
bahwa AlMu'azzi atau si penolong itu adalah Roh Kudus atau
yang berketuhanan. Dan dengan sendirinya, Roh Kudus atau yang
berketuhanan itu adalah seorang Nabi yang kudus atau yang
berketuhanan.
Dalam ajaran Islam, Nabi manapun, sebelum
pengutusan Muhammad Rasulullah Al-Amin oleh Allah Swt adalah
seorang Nabi yang kudus atau berketuhanan yang dipilih dan
dijaga Allah dari dosa dan kesalahan. Bagi seorang Muslim juga
ketika mengungkapkan Nabi, pikirannya akan langsung tertuju
kepada Nabi Muhammad Saw.
Sebagai pengarang Injil, Johanes telah
menulis tiga risalah Injil umat Kristen. Didalamnya, dia
menggunakan ungkapan Roh Kudus untuk menunjukkan kenabian yang
berketuhanan:
"Saudaraku yang terkasih, janganlah
percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah
mereka berasal dari Allah; sebab banyak dari Nabi-nabi palsu
yang telah muncul dan pergi keseluruh dunia". (I Johanes
4:1)
Dalam ayat diatas, kata Roh merupakan kata
yang bersinonim dengan kata Nabi.
Jadi, Roh yang hakiki adalah Nabi yang hakiki juga, dan roh palsu adalah Nabi yang palsu juga.
Jadi, Roh yang hakiki adalah Nabi yang hakiki juga, dan roh palsu adalah Nabi yang palsu juga.
Dalam Bible 'Authorised King James Version,
ketika sampai pada kata 'Roh' yang pertama pada ayat tersebut,
diarahkan agar para pembacanya membandingkan dengan yang
tertera dalam Matius 7:15 yang mengukuhkan bahwa para Nabi
palsu itu adalah roh-roh palsu. Berdasarkan itu dan mengikuti
pendapat Johanes juga, Roh kudus atau holy spirit adalah Nabi
yang berketuhanan alias Holy prophet.
Lebih jauh lagi, Johanes telah memberikan
tolak ukur yang jelas untuk mengenali Nabi yang sebenarnya
dengan mengatakan:
"Demikianlah kita mengenal Roh Allah;
setiap roh yang mengaku bahwa Jesus Kristus telah datang
sebagai manusia, berasal dari Allah." (I Johanes 4:2)
Dan menurut pemahaman kalimat-kalimat
Johanes dalam penafsiran yang pernah kita bahas, roh itu
sinonim dengan Nabi. Berdasarkan itu, makna Roh Allah dalam
ayat diatas adalah Nabi Allah, dan makna setiap Roh adalah
setiap Nabi.
"Dia akan memuliakan aku, karena dia
akan menerima dari aku dan akan memperlihatkannya kepadamu."
(St. John 16:14)
(St. John 16:14)
Kita pun wajib mengetahui apa yang
dikatakan Nabi Muhammad Saw tentang Isa Almasih alias Jesus
The Christ Son of Mary.
Didalam Qur'an telah disebut nama Isa a.s,
lebih dari dua puluh lima kali dan digelarinya dengan berbagai
gelar dan sifat, diantaranya : 'Isa putra Maryam', 'Seorang
Nabi', 'Seorang shaleh', 'Kalimah Allah', 'Masihullah' dan
lain sebagainya. Semuanya menunjukkan bahwa betapa Nabi
Muhammad sangat memuliakan Isa Almasih, Son of Mary.
Adapun sebagai baiknya, kita melihat pada
ciri-ciri yang dinubuatkan oleh Jesus mengenai The Holy -SpiritGhost-
didalam kitab Injilnya.
Dari St. John 16:8 hingga 16:14
"And
When he is come, he will reprove the world of sin and
righteousness and of judgment of sin,
because they believe not on me of righteousness, because I go
to my father and ye see me no more of judgment because the
prince of this world is judged. I have yet many things to say
unto you but you can not bear them now. How beit
when he, the 'spirit of truth' is come,
he will guide you into all truth; for he shall not speak of
himself, but whatsoever he shall hear, that shall he speak,
and he will show you things to come."
The comforter alias the holy -spiritghost-
menurut yang dinubuatkan oleh Jesus dalam Bible, adalah The
Spirit of Truth yang akan memperbaiki dunia dan menjelaskan
mengenai dosa, keadilan dan juga mengenai tata cara perhukuman.
Selain itu, Jesus juga berkata bahwa utusan
berikutnya itu akan membimbing manusia menuju kejalan Tuhannya,
kepada jalan kebenaran yang hakiki dan akan berbicara mengenai
hal-hal yang akan mendatang.
Semua nubuat tersebut adalah cocok dengan
Nabi Muhammad Saw Al-Amin.
Rasulullah membimbing manusia untuk kembali pada jalan Tuhan yang benar, memperbaiki akidah manusia untuk bertauhid, menyembah Tuhan yang Esa, bukan Tuhan yang Tiga.
Rasulullah membimbing manusia untuk kembali pada jalan Tuhan yang benar, memperbaiki akidah manusia untuk bertauhid, menyembah Tuhan yang Esa, bukan Tuhan yang Tiga.
Beliau datang untuk mengembalikan kemurnian
ajaran yang dibawa oleh Ibrahim, Musa, Daud, Sulaiman, Yahya,
Isa dan Nabi-nabi lainnya yang telah dirusak dengan berbagai
macam kejahiliyahan masyarakat.
Nabi Muhammad telah datang dengan segala
perundang-undangannya, berbicara mengenai dosa, berbicara
mengenai keadilan dan juga berbicara mengenai hari kiamat yang
akan datang.
Almasih sendiri mengatakan bahwa memang
banyak yang hendak diucapkannya kepada Bani Israel, namun
sebagian besarnya tidak akan dimengerti oleh umatnya pada masa
itu, apalagi dalam menjalankan misi dakwahnya, Almasih selalu
diburu dan dikejar oleh musuh-musuhnya.
Dengan perkenan Allah, Jesus memutuskan
bahwa semua tugas kenabiannya yang belum selesai itu akan
diserahkan kepada Muhammad dengan AlQur'annya, yang akan
membimbing, tidak hanya kepada Bani Israel, melainkan kepada
seluruh manusia dimaya pada ini sesuai dengan fungsinya
membawa rahmat keseluruh alam.
Nabi Yahya alias John sendiri berkata dalam
St. Matthew 3:11
"I indeed baptize you with water unto repentance, but he that cometh after me is mightier than I, whose shoes I am not worthy to bear : He shall baptize you with the holy ghost and with fire".
"I indeed baptize you with water unto repentance, but he that cometh after me is mightier than I, whose shoes I am not worthy to bear : He shall baptize you with the holy ghost and with fire".
Jika perkataan John diatas kita tujukan
pada diri Jesus, itu kurang tepat, sebab Jesus sendiri datang
kepadanya dan minta dibaptiskan yang berarti bahwa dia dan
Jesus adalah sederajat.
St. Matthew 3:13
"Then cometh Jesus from Galilee to Jordan unto John to be baptized of him."
"Then cometh Jesus from Galilee to Jordan unto John to be baptized of him."
Jadi kalimat John tersebut dimaksudkan
untuk kedatangan Muhammad Saw selaku Nabi terakhir dalam
jajaran kenabian Tuhan, dimana Ruh suci dan Api yang dengannya
ia akan membaptis orang adalah dua kalimah syahadat :
Pengakuan mengenai Keesaan Tuhan serta hukum yang
diturunkanNya serta pengakuan terhadap Kerasulan Muhammad Saw
Al-Amin.
Akidah atau kepercayaan adalah suatu soal
yang tetap dan tidak berubah.
Allah adalah yang menciptakan segala yang ada, karena itu Allah sajalah yang berhak disembah, Dialah satu-satunya tempat meminta pertolongan, Dia yang tiada berserikat didalam menjalankan kekuasaanNya.
Allah adalah yang menciptakan segala yang ada, karena itu Allah sajalah yang berhak disembah, Dialah satu-satunya tempat meminta pertolongan, Dia yang tiada berserikat didalam menjalankan kekuasaanNya.
Nabi Muhammad akan tampil sebagai sosok
pribadi yang gagah perkasa bagaikan Nabi Musa, mempunyai
kebijaksanaan sehingga semua alam ikut bertasbih bersamanya
seolah Nabi Daud, berotak brilian dan kekayaan hatinya
melebihi kekayaan Nabi Sulaiman, memiliki wajah yang tampan
rupawan laksana rupa Nabi Yusuf, mempunyai ketabahan yang
besar melebihi ketabahan Nabi Yunus yang terperangkap dalam
perut ikan dan Nabi Ibrahim yang tidak goyah dibakar api,
bersikap kasih sayang sebagaimana Isa Almasih serta bersikap
dan tampil sebagai sosok Al-Amin yang patuh kepada Tuhannya
sebagai perwujudan sifat dari para malaikat.
Dialah sosok Nabi dan Holy Prophet yang
dinantikan, dimana tiada lagi Nabi yang akan diutus setelah
wafatnya kecuali para mujaddid yang berlaku sebagai 'utusan
Tuhan' dari berbagai kaumnya sekaligus berfungsi sebagai
pengembang dan perpanjangan tangan para Nabi Allah.
Dari Perjanjian Lama, Yesaya 42:1-4 ;
Disana diberikan gambaran tentang Muhammad sbb:
Lihatlah hambaKu yang Kupapah, pilihanKu, yang hatiKu berkenan akan dia. Bahwa sudah Kukaruniakan RohKu kepadanya, maka diapun akan menyatakan kebenaran kepda orang-orang kafir. Tiada ia akan berteriak atau menyaringkan suaranya atau memperdengarkan dia dijalan. Bulu yang terkulai tiada akan dipatahkannya dan sumbu yang lagi berasap tiada akan dipidamkannya; maka iapun akan menyatakan hukumnya dengan kebenaran. Maka ia sendiripun tiada akan dipadamkan atau dipatahkan sampai sudah ditentukan hukum diatas bumi dahulu, maka segala pulau akan menantikan ajarannya.
Keempat ayat tersebut dengan jelas bukan
nubuat untuk Jesus, melainkan untuk Rasulullah Muhammad Saw.
Sebab Jesus tidak pernah menyampaikan dakwahnya kepada orang kafir kecuali hanya kepada bangsa Bani Israel saja (Matius 10:5-6 dan 15:24)
Sebab Jesus tidak pernah menyampaikan dakwahnya kepada orang kafir kecuali hanya kepada bangsa Bani Israel saja (Matius 10:5-6 dan 15:24)
Tetapi Nabi Saw menyampaikan ajarannya
kepada orang-orang bangsa lain seperti Bilal, Syuhaib, Salman
dan lain-lain, mereka semuanya berasal dari luar negri (Mekkah).
Pada ayat 2 dijelaskan bahwa Muhammad Saw
tidak akan menyaringkan suaranya atau memperdengarkan suaranya
dijalanan. Sedangkan Yesus menyaringkan suaranya sebagaimana
dalam Tohanes 7:28 sbb :
'Maka berserulah Yesus dengan nyaring
suaranya dalam Bait Allah tengah ia mengajar'
Juga
konteks ayat Matius 27 ayat 46:
'Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara nyaring ....'
'Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara nyaring ....'
Pengertian ayat selanjutnya
ialah bahwa perjuangan Nabi Saw tidak akan dapat dipatahkan
dan dipadamkan oleh siapapun. Beliau menyatakan dan menegakkan
hukum Allah dengan tegas tanpa pandang bulu, didalam setiap
perjuangannya juga Nabi Saw melarang umatnya mengganggu
orang-orang yang sedang beribadat, pepohonan, wanita, anak
kecil.
Hal tersebut sesuai dengan
Yohanes 16:8 ;
"Dan ketika dia datang, ia akan memperbaiki dunia tentang dosa dan tentang kebenaran dan tentang pengadilan."
"Dan ketika dia datang, ia akan memperbaiki dunia tentang dosa dan tentang kebenaran dan tentang pengadilan."
Wahyu 19:11 ;
"Lalu aku melihat langit terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil."
"Lalu aku melihat langit terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil."
Sementara jika hendak memaksakan ayat
tersebut dengan Yesus, maka menurut Alkitab sendiri perjuangan
Yesus sendiri dapat dipatahkan dan disalib. Yesus tidak berani
menyatakan hukum yang sebenarnya, karena pada waktu itu masih
berada dalam Herodes Antipas (4 SM - 39 M).
Dalam Yohanes 8:1-11 diceritakan, Yesus
dicobai oleh orang-orang Yahudi agar menjatuhkan hukuman bagi
wanita pezina sesuai dengan hukum-hukum Taurat, yaitu hukum
rajam. Maksud dari orang-orang Yahudi itu jika Yesus mau
menjatuhkan hukuman rajam tersebut, niscaya Yesus akan dihukum
oleh raja Herodes.
Oleh karenanya Yesus waspada atas tipu daya
orang Yahudi itu, dan menyuruh dari antara mereka yang merasa
tidak punya dosa untuk melempari batu terhadap wanita pezina
itu. Ternyata tak seorangpun dari mereka merasa suci dari dosa,
kemudian satu-persatu mereka meninggalkan Yesus, dan
selamatlah wanita itu dari hukuman rajam sebagaimana
seharusnya.
Dari cerita Alkitab sendiri kita sudah
mengetahui bahwa Yesus tidak berani menegakkan hukum Allah.
Biasanya orang Kristen akan membantah dengan dalih hukum rajam
itu telah diganti dengan hukum kasih.
Jawaban ini sama sekali tidak beralasan.
Sikap Yesus yang tidak mau merajam wanita itu bukan karena
menggantinya dengan hukum kasih, melainkan merupakan
kebijaksanaan Yesus agar dia tidak ditangkap oleh penguasa.
(Baca ulang Alkitabnya)
Pada ayat 4 dijelaskan bahwa ajaran Nabi
Muhammad Saw yang semula hanya berada dilingkungan jazirah
Arabia menyebar meluas kepulau-pulau dan benua lain diseluruh
dunia.
Kembali
kepada isi Wahyu 19:11 yang menerangkan perihal kuda putih dan
penunggangnya, sudah jelas adalah Rasul Allah, Muhammad Saw
yang akan menunggangi Buraq
sebagai kendaraan inter dimensi beliau dalam misi Mi'rajnya
sebagaimana surah Al-Israa' 1 yang sudah saya bahas dalam
artikel saya
Studi Kritis dalam Memahami AlQur'an
Sementara namanya "Yang Setia dan Yang
Benar" adalah sesuai sekali dengan nama Rasulullah Muhammad
Saw yang sering juga disebut Al Amin.
<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN TANGGAPAN