Meluruskan Pemahaman Misionaris tentang Islam
dosa paulus Meluruskan Pemahaman Misionaris tentang IslamArtikel berikut adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya tentang bantahanterhadap misionaris bodoh, yang telah mengirim surat kepada sahabatnya untuk memeluk agama kafir, dengan cara menghujat islam berdasarkan pemahaman-pemahaman yang salah.
Wanita Kristen:
Matius 10:32, yesus berkata, ‘Setiap orang yang mengakui aku di depan manusia, aku juga akan mengakuinya di depan Bapaku di Sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal aku di depan manusia, aku juga akan menyangkalnya di depan bapakku di sorga.
Jawab:
Seandainya manusia itu menguasai akalnya, pastilah menjadi jelas baginya dari dalil ini bahwa Yesus menafikan ketuhanan dari dirinya. Dikarenakan dia menafikan perbuatan dari dirinya sendiri. Cukuplah dia menjadi seorang saksi atas umatnya, sebagaimana para Nabi dan Rasul lain. Allah Subhanaahu wa Ta’ala lah satu-satunya yang Maha Kuasa, dan berbuat. Sebagaimana nash (teks) ini datang bersesuaian dengan pondasi agama Islam. Yaitu bahwa para Nabi memiliki syafaat pada hari kiamat, demikian pula para malaikat dan orang-orang mukmin memberikan syafaat. Hanya saja syafaat Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam adalah yang terbesar. Maka syafaat beliau Sholallohu ‘alaihi wa sallam mencakup setiap orang yang masuk ke dalam neraka dari para pelaku maksiat dari golongan ahli tauhid.
Sebagaimana menjadi jelas dari dalil Bibel tadi bahwa Yesus akan datang sebagai saksi atas kaumnya. Hal inipun bersesuaian dengan syariat Islam, dan sifat-sifat para Nabi. Allah Subhanaahu wa Ta’ala telah mensifati Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam dalam al-Qur’an dengan saksi atas umat beliau. Allah Subhanaahu wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا (٤٥)

“Hai Nabi, Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk Jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,” (QS. Al-Ahzab (33): 45)
Allah Subhanaahu wa Ta’ala berfirman:

…وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

“… dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu….” (QS. Al-Baqarah (2): 143)
Allah Subhanaahu wa Ta’ala berfirman:

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاءِ شَهِيدًا (٤١)

“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (QS. An-Nisa’ (4): 41)
Allah Subhanaahu wa Ta’ala berfirman:

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلاءِ ….

“(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia….”(QS. An-Nahl (16): 89)
Dan ayat-ayat lain. Jadi apa yang akan dilakukan oleh Yesus pada hari kiamat, juga akan dilakukan oleh seluruh Nabi.
Wanita Kristen:
I Korintus 8:6, Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapak yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup,
Jawab:
Bukanlah suatu hal yang penting Anda mengakui Tuhan, akan tetapi apakah Tuhan mengakui Anda sekalian, dan mengakui cara ibadah yang Anda lakukan?!
Kemudian dalam nash (teks) tersebut dia mengatakan satu Allah saja, tapi Anda mengatakan tiga?!!
Adapun ucapannya “yaitu Bapak yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup”, maka benar, itu adalah dakwah Islam, dan dakwah Nabi Islam, dan ayat al-Qur’an, serta sabda-sabda Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkan akan hal itu.
Wanita Kristen:
dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Jawab:
Pada Nash yang sebelumnya bagi Anda ada satu Tuhan saja yaitu Allah (Bapak), dan dalam Nash ini kalian memiliki satu Tuhan saja yaitu Yesus?!!
Anda melakukan kontradiksi. Anda sendiri yang menentang diri Anda. Demikianlah segala sesuatu jika tidak berasal dari sisi Allah, pastilah akan terdapat banyak perselisihan. Inilah pembenar firman Allah Subhanaahu wa Ta’ala dalam al-Qur’an:

أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلافًا كَثِيرًا (٨٢)

“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisa’ (4): 82)
Kemudian, bagaimana Yesus menjadi Tuhan sementara Bibel tidak mendatangkan satu bukti pun akan hal itu?
Jika Yesus adalah Tuhan, maka di mana dia pernah memerintahkan para pengikutnya untuk menyembahnya?!
Kemudian bagaimana Allah menciptakan segala sesuatu, karena Yesus kemudian menjadikan manusia yang telah Dia ciptakan, karena Yesus membunuh Yesus?!!
Kemudian apakah orang yang dibunuh manusia menjadi Tuhan?!! Lalu dimana kekuasaan dan kekuatan Tuhan serta perbuatan-Nya di alam ini?!
Lalu di mana Bapak saat Dia melihat anak satu-satunya dibunuh?!!
Wanita Kristen:
Dalam Matius 10:37 Yesus berkata, Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Jawab:
Ini adalah dalil lain bahwa Yesus adalah seorang Nabi, bukan Tuhan. Seandainya dia adalah Tuhan, pastilah dia tidak butuh perbandingan keTuhanan dirinya dengan manusia. Seharusnya; dia adalah Tuhan, dan seluruh manusia rendah darinya, maka bagaimana dia masukkan dirinya sendiri dalam perbandingan dengan manusia sementara dia adalah Tuhan. Dan perkara yang menguatkan nash ini, yaitu bahwa dia adalah seorang Nabi yang diutus adalah pembicaraan tersebut telah disebutkan oleh Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam , dimana beliau bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتىَّ أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ نَفْسِهِ

“Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga aku menjadi orang yang paling dia cintai daripada dirinya sendiri.”
Jadi arah pembicaraan Yesus ‘alaihi salam adalah sama dengan arah pembicaraan para Nabi. Adapun Tuhan maka tidak layak membandingkan diri-Nya dengan manusia.
Shalawat dan salam atas Nabi kita Isa ‘alaihi salam dan Ibunya, Maryam yang suci h. (AR)*